Carrick Mengaku Depresi Berat Setelah MU Kalah dari Barcelona di Final Liga Champions
beritaterkini99 – Legenda Manchester United, Michael Carrick mengaku menderita depresi setelah membuat kesalahan fatal di final Liga Champions 2009 yang membuat MU takluk dari Barcelona. Tak tanggung-tanggung, dia menghadapi tekanan depresi itu selama dua tahun setelahnya.
Kala itu, Carrick kehilangan bola saat MU mencoba membangun serangan. Malangnya bola tersebut bisa dimanfaatkan Barcelona dengan baik dan berujung pada gol Samuel Eto’o. Gol itulah yang membuat Barcelona juara.
Kegagalan itu ternyata jauh lebih sulit bagi Carrick. Dia terus menyalahakan diri sendiri dan tak punya muka untuk bertemu dengan pelatih dan rekan setimnya di MU. Carrick mengaku depresi.
Setelah kesalahan fatal itu, tahun-tahun Carrick berjalan berat. Baca pengakuan Carrick selengkapnya di bawah ini:
Bertahan Lama
Menurut Carrick, kesalahan itu seharusnya tak terjadi. Dia terus bertanya pada dirinya sendiri setelah membuat kesalahan itu. Malangnya, rasa bersalah itu bertahan lebih lama dari yang dia harapkan.
“Saya menyalahkan diri saya sendiri untuk gol tersebut. Saya terus bertanya pada diri saya sendiri: ‘kenapa saya melakukan itu?’ dan rasa depresi itu terus bertambah sejak saat itu,” ungkap Carrick kepada marca.
“Setelah itu tahunnya berjalan sulit. Depresi itu bertahan lama. Saya sudah memenangkan Liga Champions setahun sebelumnya, tetapi itu sangat tak relevan.”
Depresi
Lebih lanjut, setelah itu bahkan Carrick memutuskan tak mau bermain di Piala Dunia 2010. Dia merasa sangat kecewa pada dirinya sendiri dan diserang depresi berat. Carrick harus mengatasi masalah itu sendiri.
“Saya merasa depresi. Saya sangat kecewa. Saya bayangkan seperti itulah rasanya depresi.”
“Mimpi saya adalah untuk bermain di Piala Dunia, tetapi sejujurnya pada saat itu saya tidak ingin berada di sana. Saya ingin berada di rumah,” sambungnya.
“Seringkali, saya harus memendamnya sendiri. Bahkan keluarga saya tak tahu masalah yang sebenarnya,” tutup Carrick.